designpartner

welcome to our blog

you will need designpartner

Posts

Comments

Blogger

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: Unknown Posted date: 3:24 PM / comment : 0



    PEMAHAMAN AL-FURQON

    الفُرْقَانْ


    Sedikit share, apa yang anda pikirkan jikalau mendengar kata “al-Furqon”? Memang  benar bahwa al-Furqon adalah perbedaan. Secara maknanya dan dengan metode penafsiran bisa dikatakan bahwasanya al-Furqon adalah kata lain dari al-Qur’an. Namun perlu disadari, bahwasanya al-Furqon dan al-Qur’an itu berbeda. Apa perbedaannya? Saya akan mencoba menjelaskan tentang al-Furqon dan al-Qur’an.
    Komunikasi dalam islam, khususnya adalah komunikasi antara Allah dengan Muhammad dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut.
    Pada dasarnya dalam teori komunikasi, dapat diwujudkan dengan komunikasi vertikal yakni antara Tuhan dengan ciptaanNya. Hakekatnya turunnya al-Qur’an yang ditelaah menggunakan teori komunikasi menghasilkan sebuah skema seperti ini. Dari skema itu Allah berperan sebagai Komunikator, dimana Allah memberikan pesan kepada Muhammad sebagai Komunikan dengan perantara atau menggunakan media Jibril. Al-Qur’an merupakan message yang akan disampaikan pada Muhammad. Sistem komunikasi pada  tahap pertama ini hanya terjadi satu arah atau tidak bisa berbalik. Mengapa demikian, karena komunikasi dalam proses turunnya al-Qur’an adalah mutlak karena kehendak Allah dan tidak bisa ditentang oleh Muhammad sekalipun. Proses komunikasi vertikal yang terjadi secara dua arah tercermin dalam proses Isra’ Mi’raj, dimana Muhammad secara langsung menghadap Allah swt untuk menerima wahyu shalat lima waktu.
    Setelah menjadi komunikan, Muhammad selanjutnya menjadi source dari message yaitu berupa ayat yang disebarluaskan kepada receiver yang disini adalah ummat. Ini berdasarkan pola komunikasi Timbal balik. Dimana Muhammad setelah menjadi receiver (bentuk komunikasi vertikal) kemudian menjadi source (bentuk komunikasi horizontal). Dalam komunikasi horizontal Muhammad juga dapat dikatakan gambaran umum komunikasi publik (public communication).
    Inilah yang akan menjadi perbedaan dari al-Furqon dengan al-Qur’an. Kitab umat islam yang sekarang kita kenal dengan al-Qur’an itu adalah media komunikasi dalam agama islam. Yaitu komunikasi horizontal yang terjadi secara searah dari Muhammad kepada ummatnya. Bentuk komunikasi ini juga merupakan komunikasi publik. Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraph sebelumnya. Jika dianalisis ke dalam gambar tersebut, kita dapat mengetahui dimana Muhammad kembali sebagai sender melalui media yang disebut dengan Mushaf. Sebelum menjadi mushaf, al-Qur’an ini diberikan kepada manusia dengan bentuk dalil-dalil yang belum menyatu. Hanya saja setelah wafatnya Muhammad, baru dibukukan dalil-dalil tersebut hingga tersusun menjadi mushaf, yaitu al-Qur’an. Disinilah yang saya maksutkan dengan perbedaan al-Qur’an dengan al-Furqon. Bahwasanya al-Qur’an adalah kumpulan dari al-Furqon. Ini merupakan sebuah permisalan saja. Namun pada dasarnya masyarakat sudah mengenal al-Furqon itu adalah al-Qur’an, itu tidak disalahkan, namun hanya disinilah diulas perbedaan dari al-Furqon dengan al-Qur’an. Agar rekan-rekan pembaca mendapat penjelasan.
    Namun perbedaan pemikiran ini tidak menjadikan saling saah menyalahkan, namun hanya sekedar share apa yang ada didalam pikiran saya. Keberadaan perbedaan ini tidak menjadikan suatu masalah, namun kita beri warna lebih tentang islam.
    Source: Kuliyah WFR – State Islamic Universality Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    icon allbkg

    Tagged with:

    Next
    Posting Lebih Baru
    Previous
    Posting Lama

    Tidak ada komentar:

Comments

The Visitors says