A.
Sinopsis
Film
“Game Change” merupakan sebuah film drama politik yang
diproduksi pada tahun 2012 oleh Play Tone Production. Film ini dibuat
berdasarkan kejadian Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat pada tahun 2008.
Terinspirasi dari buku karangan wartawan politik Mark Halperin dan John
Heilemann mengenai dokumenter kekalahan John McCain dan Sarah Palin atas
Barrack Obama. Film ini menceritakan Sarah Palin yang terpilih
menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi McCain. Strategi ini dipilih
untuk memenangi pemilihan umum untuk mengimbangi Barrack Obama, sosok kharismatik
dan mempunyai aura selebriti juga.
Kisah ini dimulai ketika McCain menelpon Steve
Schmidt, seorang profesional politik yang ahli dalam menyusun strategi kampanye
politik. Mereka berbincang mengenai permasalahan yang akan dihadapi McCain
dalam pemilu nanti. McCain meminta Steve untuk menjadi tim suksesnya karena
tertarik dengan slogan usulan Steve yang berbunyi “John McCain Mengutamakan
Kepentingan Negara”.
24 Juli 2008. McCain dan staff tim suksesnya
menonton pidato Barrack Obama di Berlin. Setelahnya, mereka kagum sekaligus resah,
mereka segera mencari cara untuk mensiasati permasalahan pidato Obama, karena
mereka tahu bahwa Obama mempunyai kharisma dalam berpidato. Seorang staffnya, Fred
Davis, menyarankan untuk mengangkat isu Pendeta Wright yang mengatakan “Amerika
Sialan”. Namun ditolak mentah oleh McCain. Ia beralasan ingin memberikan
kampanye yang bisa dibanggakan anak-anaknya. Kemudian Steve memberikan ide
untuk membuat iklan mengenai pertanyaan sederhana, yaitu “Apakah kalian ingin
presiden berikutnya seorang negarawan atau seorang selebriti?” dan usulan
tersebut disetujui McCain.
Sebenarnya McCain menunjuk Joe Lieberman untuk
mendampinginya dalam pemilu, namun sebagian besar staffnya tidak setuju karena
mereka berdua berasal dari partai berbeda, McCain berasal dari Partai Demokrat
sedang Joe berasal dari Partai Republik. Diteguhkan lagi dengan perbedaan
diantara keduanya, John seorang Pro-Life sedangkan Lieberman seorang Pro-Choice.
Bernasib sial, berbagai media memberitakan
tentang pasangan McCain-Lieberman yang dianggap akan memecah Amerika karena
ketidakcocokan mereka berdua. Merasa resah, McCain meminta para staff untuk
mencarikan pasangan baru. Kali ini dia menginginkan wanita karena ingin
mendapatkan dukungan lebih dari kaum perempuan.
Ada beberapa opsi yang akan dijadikan pasangan
McCain. Rick Davis, Campaign Manager,
mencoba mencarikan info pasangan untuk McCain lewat Youtube. Ada beberapa
kandidat yang akan disandingkan denagn McCain, diantaranya Meg Wgitman, Linda
Lingle, Kay Bally Hutchison, hingga Susan Collins. Akhirnya pilihannya jatuh
pada Sarah Palin, Gubernur Alaska, yang menurutnya paling cocok untuk dipasangkan
dengan John McCain.
Keputusan tersebut disetujui dengan alasan Sarah
Palin dirasa memiliki aura bintang untuk menandingi popularitas Barrack Obama. Alasan
lain ia merupakan seorang Pro-Life. Setelah
itu McCain menghubungi Sarah untuk memberikan kabar mengenai keputusan rapat
pasangan McCain dan mengabarkan apa yang harus Sarah Palin lakukan. Sarah harus
diverifikasi selama 5 hari sebelum dipertemukan dengan John McCain. Sebenarnya
verifikasi dilakukan selama dua sampai tiga minggu, namun dipersingkat menjadi
lima hari. Steve juga menunjuk Mathew
Scully sebagai penulis pidato Sarah serta Nicole Wallace yang akan menjadi
konsultan komunikasinya.
Di sebuah gedung di Dayton, McCain mengumumkan
siapa yang menjadi pasangannya menjadi calon presiden Amerika Serikat. Sarah
untuk pertama kalinya dikenalkan kepada publik. Steve juga mendatangkan seorang
ahli vocal dan hairstylist untuk mendukung penampilan Sarah. Nicole mendatang seorang
konsultan media senior yaitu Tucker Eskew, Chris Edwards, , dan Mark Wallace.
Semanjak itu media mulai menyerang Palin dengan
pertanyaan-pertanyaan tidak wajar melalui Steve sehingga banyak berita yang
beredar tentang Palin. Permasalahan mulai muncul dari anaknya, Bristol, yang
masih remaja dan hamil lima bulan. Dari sini pamor Palin mulai turun. Setelah
permasalahan tersebut, Steve dan para staff mulai menemukan kelemahan Palin. Ditambah
kemarahan Palin saat dirinya ditulis dalam media massa bahwasanya dia bangga
karena akan memiliki seorang cucu dari Bristol. Palin meminta para staff untuk
memecat Maria, karena dirasa kesalahannya tersebut yang berakibat fatal.
Saat rapat partai, Palin mampu memikat para
pemirsa lewat pidatonya yang berisi pesan kepada kaum difable berupa janji akan memberikan perlindungan dan tempat bagi
mereka di gedung putih. Pidato ini menjadi kebangkitan citra Sarah Palin
setelah berita miring tentangnya. Para pendukung McCain-pun mulai bersimpati
pada Sarah Palin.
Ternyata Palin lemah dalam kebijakan luar
negeri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Steve mendatangkan dua ahli
kebijakan luar negeri untuk mengajari Palin. Ini dilakukan sebagai persiapan
menghadapi wawancara pertama Palin tentang kebijakan luar negeri. Pada mulanya
wawancara berjalan dengan baik, namun pada kesempatan ini Palin membuat
kesalahan fatal, sehingga dia diserang kembali oleh media. Hal ini membuat
Palin sangat tertekan sehingga dia enggan mendengarkan Nicolle.
Situasi ini menjadi lebih buruk saat Palin
melakukan wawancara untuk keduakalinya. Palin dibuat terlihat bodoh karena
tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan padanya. Akhirnya
wawancaranya berjalan berantakan, dan lagi-lagi Palin marah besar kepada
Nicolle karena ia tidak bisa mempersiapkan wawancaranya dengan baik.
Palin mencoba bangkit setelah mendapat spirit dari keluarganya. Ia berhasil
memenangi debat dengan Biden, pasangan Obama. Akhirnya media kembali menjunjung
nama Sarah Palin. Namun hal ini menjadikan Palin angkuh dengan menolak untuk tampil disebuah iklan,
membeli baju mahal, dsb. Sembari itu, Palin juga mulai jenuh dengan
kehidupannya yang selalu diatur oleh para staffnya.
Dalam polling, McCain kalah 5-8 angka dari Obama.
Para penasihat McCain menyarankan untuk menyerang Obama. Sebenarnya McCain
tidak suka dengan cara itu, tetapi ia harus melakukannya. Lama kelamaan ia
mulai gerah dengan caranya tersebut yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Diakhir cerita, pasangan McCain-Palin dibuat tidak
berdaya dengan kedigdayaan Obama. Mereka kalah suara di Virginia, Ohio, dan
Pennsylvania. Akhirnya McCain mengumumkan secara resmi kekalahannya, dan meminta
maaf kepada semua pendukungnya atas kekalahannya tersebut.
B.
Manfaat
dalam Public Opinion
Dalam teknik
pembentukan opini publik setidaknya membutuhkan penampilan yang mampu menarik
perhatian publik juga. Hal ini dikarenakan proses penilaian seseorang pada
awalnya dimulai dari penampilan terlebih dahulu. Apabila penampilan sudah menarik
maka pendengar ataupun pemirsa akan apresiatif terhadap kita. Misalkan
seseorang yang melakukan pidato dengan menggunakan pakaian yang nyaman untuk
dilihat, maka publik akan lebih tertarik terlebih dahulu dengan penampilan
kita. Karena penampilan dapat menarik perhatian khalayak. Berpenampilan sedikit
menyimpang terkadang juga akan lebih menarik perhatian khalayak. Misalkan saat
demo, semakin orang itu terlihat kumuh dengan pakaian gembel, celana sobek, dan
semakin dia sering mengutarakan pendapat dan berbicara secara gamblang akan
lebih mempercayakan khalayak yang ada di jalan. Trik lain misalkan dengan
menggunakan pakaian yang sedikit memamerkan belahan dada. Memang terkadang
terlihat gila, namun hal ini bisa menjadi perhatian bagi khalayak yang akan
menyimak apa yang akan disampaikan.
Materi yang akan
disampaikan dari seorang public speaking
juga harus dipersiapkan dengan matang-matang. Kita harus menguasai materi
dengan baik, agar kita mampu mempercayakan opini kita kepada publik. Teknik
dalam berorasipun juga mempengaruhi dan perlu diatur dengan baik. Misalkan
dalam pengucapan tiap frase kata harus jelas agar pendengar atau publik
benar-benar percaya terhadap opini yang kita publikasikan. Setidaknya apabila
banyak hal yang akan disampaikan, terdapat poin-poin yang menjadi titik yang
harus ditegaskan penyampaiannya kepada khalayak. Pembentukan opini harus
disertai juga dengan beberapa pendukung opini, sehingga opini bisa ditangkap
secara nalar oleh para khalayak.
Tata cara
penyampaian juga hal yang harus diperhatikan. Jika kita lihat dari film, saat
Sarah Palin menghadapi wawancara keduanya yang berantakan, jelas bahwasanya
penyampaian message dalam wawancara
tidak begitu meyakinkan, terlebih pada wawancara mengenai politik luar negeri
dimana Palin tidak terlalu menguasai pokok bahasan tersebut. Khalayak akan
lebih percaya terhadap apa yang kita bicarakan apabila kita menyampaikannya
dengan tegas dan lugas, sehingga khalayak dapat tertarik dan terpaku dengan
poin-poin yang disampaikan. Pada hal ini kita bandingkan dengan pidato Barrack
Obama di Berlin, dia mampu memukau khalayak, bahkan khalayak yang menyaksikan
pidatonya lewat layar kaca sekalipun. Mimik wajah, penyampaian pesan, dan
penampilan sangat mendukung. Sehingga khalayak dibuat terpukau dengan apa yang
dia sampaikan.
Latar belakang
orang juga mempengaruhi message yang disampaikan.
Misalkan saya seorang mahasiswa biasa berorasi menggagas tentang permasalahan
perpolitikan di kampus secara rigit dan mendalam, namun di tempat lain ada
dosen yang juga mengutarakan mengenai politik kampus. Khalayak akan lebih
tertarik untuk datang dan melihat orasi dosen daripada mendengarkan orasi yang
saya lontarkan. Hal ini juga dikarenakan pencitraan khalayak terhadap public figure juga menentukan.
Kunci terpenting,
bahwa menjadi public speaking harus
mempunyai mental dan stamina yang kuat.
Mental sangat menentukan terhadap pesan yang akan disampaian. Hal ini lebih ke
teknis penyampaian, jangan sampai kita terlihat nearfeous di depan panggung. Memang perasaan gugup pasti ada, namun
kita harus pandai-pandai mengontrol hal tersebut. Bagaimanapun juga untuk
meyakinkan khalayak kita juga harus meyakinkan pesan-pesan tersebut terlebih
dahulu kepada diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar