designpartner

welcome to our blog

you will need designpartner

Posts

Comments

Blogger

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio

    Posted by: Unknown Posted date: 3:25 PM / comment : 0



    WHO AM I?
    Joseph Luth and Harry Ingham

    “Who am I?” tentunya sudah tidak asing lagi dengan kata-kata ini. Kalau dari saya sendiri mendengar kata itu langsung teringat aksi Jacky Chan. Tapi sebenarnya siapakah anda? Siapakah saya ini? Sudahkah anda mengenal diri anda? Mungkin dengan konsep Jendela Johari ini bisa membantu. Apa lagi itu jendela johari? Apa hubungannya dengan diri sendiri?


    JOHARI WINDOW
    Pernah dengar Johari WindowItu adalah pemetaan jendela yang mencerminkan empat kepribadian diri sendiri. Jendela ini dibuat untuk membantu kita untuk lebih mudah mengenal diri sendiri. Joseph Luft dan Harrington Inghampsikolog Amerika, menciptakan sebuah konsep bernama Johari Window atau Jendela Johari pada tahun 1955.
    Johari Window merupakan suatu kerangka analisis hubungan yang digambarkan dengan sebuah jendela. Pada jendela tersebut mencerminkan jendela komunikasi dan transformasi dalam proses komunikasi, baik berbentuk informasi, pujian, maupun kritik dari orang lain untuk membantu mengembangkan kepribadian diri.
    Sebelum kita bisa memahami orang lain, tentunya kita harus bisa memahami diri sendiri. Lantas bagaimana cara menggunakan Jendela Johari ini? Jendela Johari merupakan hubungan dari pola seperti berikut.


    1.     Open Self atau Daerah Pribadi Terbuka
    Jendela ini menggambarkan hal-hal yang kita ketahui dan orang lain juga tahu tentang hal itu. Open self merupakan bagian diri yang menyajikan semua informasi baik berupa perilaku, sifat, perasaan, keinginan, motivasi, emosi, pola pikir, dan ide yang diketahui oleh diri sendiri dan orang lain juga mengetahui.
    Pengaruh jendela yang terbuka ini sebagai sisi dimana hubungan kita dan orang lain berjalan dengan lancar dan bebas hambatan. Karena dari kedua belah pihak (Ronaldo dan orang lain) saling mengenal dengan baik dan punya banyak informasi tentang dirinya masing masing. Komunikasi yang lancar ini membuat konflik jadi gampang dihindari.
    Ex. Christiano Ronaldo adalah pemain sepak bola terkenal di dunia. Dia ada mempunyai kapasitas tehnik, power, dan postur tubuh diatas rata-rata pemain sepak bola. Selain itu dia juga cerdik dalam menggocek si kulit bundar. Maka FIFA-pun setuju menobatkan dia menjadi pemain terbaik.

    2.     Blind Self atau Daerah Pribadi Terbuka
    Merupakan daerah dimana “Saya tidak tahu, namun orang lain mengetahuinya”. Jendela ini memperlihatkan kebutaan kita terhadap diri sendiri. Ada hal-hal yang tersembunyi, namun orang lain mengetahuinya dan kita tidak tahu menahu tentang itu.
    Daerah ini disebut daerah buta (Blind Self). Di daerah ini orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri. Daerah ini mencerminkan kepribadian seseorang yang hanya mau mengkritik, tetapi tidak mau menerima saran/kritik orang lain. Kepribadian yang keras kepala dan cenderung defensif. Adanya daerah buta menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.
    Pengaruh dibalik jendela ini merupakan bagian dimana hubungan kita dengan orang lain berjalan dengan baik, karena kedua belah pihak tahu apa-apa saja di pendampingnya, namun, kurangnya komunikasi bisa merusak hubungan itu. Ex.  si Anto tahu kalau si Bayu orangnya sok tahu. Namun karena terlampau setianya, si Anto tidak jujur kalau sebenernya ia gerah sama sifat Bayu tersebutOleh karena itu, si Anto menjauh dari si Bayu tanpa keterangan. Hal seperti  ini biasa dicegah dengan adanya komunikasi yang lancar, dengan begitu, tidak ada lagi salam perpisahan dan jendela ini bermetamorfosis menjadi sisi jendela Open Area.

    3.     Hidden Self Daerah Pribadi Buta
    Jendela ini adalah daerah yang merupakan lawan dari Blind Self.  Ini adalah daerah dimana “Saya tahu diri saya, namun orang lain tidak tahu menahu tentang diri saya”. Sehingga daerah ini disebut daerah tersembunyi. Jendela ini lebih menonjolkan sifat-sifat orang yang pendiam, yang tidak suka bergaul dengan orang lain.
    Pribadi ini akan menjaga sikap, pemikiran dan perasaannya sebagai sesuatu yang rahasia dan tidak akan membuka kepada orang lain. Daerah ini mencerminkan kepribadian yang hanya mau meminta saran/informasi dari orang lain, tetapi tidak mau sedikit berbagi saran dengan orang lain. Hal ini berpengaruh pada sisi yang ada di hadapan jendela hanya akan merugikan satu pihak saja, yaitu pihak yang  selalu menyembunyikan informasi tentang dirinya. Dikarenakan pihak ini tidak suka ada orang lain mencampuri urusannya. Biasanya orang ini banyak tertekan karena kemisteriusannya. Akibatnya, orang ini hanya merangkul wawasan tentang diri sendiri.
    Ex. Tono pandai dalam desain. Disaat teman-temannya ingin belajar desain, Tono tidak mau menampakkan diri. Akhirnya dengan kapasitas yang seadanya, teman-teman Tono berkreasi, namun Tono hanya berpendapat bahwa teknik yang digunakan terlampau mudah untuk Tono. Namun Tono hanya diam saja menghiraukan aksi teman-temannya.

    4.     Undiscovered Self atau Daerah Pribadi tak Dikenal
    Jendela misteri ini benar-benar misteri dalam diri kita. Jendela ini menyembunyikan hal-hal yang kita miliki karena kurangnya wawasan perihal diri sendiri dan hal-hal tersebut bersembunyi dalam diri kita. Terlebih tidak ada orang yang tahu akan hal ini. Jadi ini merupakan area dimana “Saya tidak tahu itu apa dan orang-orang tidak mengetahuinya juga”.
    Pengaruhnya tidak ada, karena kita sendiri tidak tahu apa yang menempati area tersebut. Yang jelas terbukanya jendela misteri ini merupakan suatu jalan menuju masa depan cerah. Semakin kecil area ini, maka semakin baiklah kita.


    KESIMPULAN JENDELA JOHARI
    Apabila seseorang menghendaki segala ide, perasaan, maupun tingkah lakunya diterima oleh orang lain maka daerah I (daerah terbuka) harus terbuka lebar. Jangan terlalu berharap akan penghargaan tinggi terhadap dari orang lain. Suatu cara penurunan pribadi tersembunyi dan peningkatan pribadi tebuka adalah melalui proses penyingkapan diri ( membuka diri) dengan cara lebih mempercayai orang lain dan mengutarakan informasi diri kepada orang lain. Untuk mengurangi pribadi buta dan pada saat yang sama meningkatkan pribadi terbuka, seorang individu haruslah mau menerima masukan dari orang lain dan menggunakan umpan balik tersebut untuk meningkatkan ataupun merubah pribadi.
    Dari narasi tersebut dapat dikerucutkan lagi, untuk menjadi pribadi yang baik bukalah selebar-lebarnya area I. Dengan begitu secara otomatis jendela II dan III akan berkurang. Begitu pula dengan jendela IV, misteri jendela IV akan hilang.


    Sumber : Hutagalung,
     Inge. 2007. Pengembangan Kepribadian. Jakarta: INDEKS.


    icon allbkg

    Tagged with:

    Next
    Posting Lebih Baru
    Previous
    Posting Lama

    Tidak ada komentar:

Comments

The Visitors says