Public
relation yang dewasa ini
berkembang tiada kata lain adalah hasil dari pengembangan praktik hubungan
masyarakat yang sudah dilaksanakan pada masa terdahulu. Usia public relation sebenarnya sama dengan
peradaban manusia. Orang primitif sebenarnya sudah menyadari akan pentingnya
peranan humas dalam keberhasilan pencapaian tujuan mereka, hanya saja mereka
belum mampu menemukan dan menamai dengan suatu istilah yang kita kenal dengan public relation yang lebih terorganisir.
Unsur-unsur
dalam public relations sudah sejak dahulu sudah tampak pada
kehidupan masyarakat dahulu. Unsur dasar seperti memberikan informasi,
membujuk, dan mengintegrasikan sudah terterap sejak zaman dahulu. Ini
dibuktikan dengan adanya hubungan harmonis antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, ataupun antar kelompok. Hubungan ini diartikan dengan
saling pengertian, dan penyesuaian antara kedua belah pihak dan antar pihak
mendapat keuntungan dan merasa senang.
Public relations tumbuh dari kebudayaan masyarakat dalam
memperoleh sesuatu, bisa berupa barang, jasa, nama baik, dan sebagainya. Istilah
public relations itu sendiri mulai dikenal pada abad XX, walaupun secara
historis kegiatan ini sudah berlangsung dari zaman dulu. Kegiatan tersebut bisa
kita lihat dari peristiwa-peristiwa penting dimasa lalu. Peristiwa tersebut
tiada kata lain merupakan teknik-teknik public relations pada masa itu.
Sebagai misal peristiwa penyambutan Mark
Anthony yang disambut meriah oleh Cleopatra. Kedatangan Mark Anthony disambut
meriah oleh Cleopatra. Adapun lokasi penyambutan dilakukan di tepi sungai Nil.
Cleopatra hendak menunjukkan keindahan dan kelembutan dirinya melalui
intepretasi sungai Nil sebagai seorang ratu. Hal ini secara tidak langsung
merupakan pencitraan yang dilakukan Cleopatra terhadap Mark Anthony. Cleopatra
menginginkan pertemuan dengan Mark Anthony akan berlanjut dengan kerja sama
yang baik dan menguntungkan keduanya. Cleopatra sebagai pembeli dan Mark
Anthony sebagai penjual barang. Dalam komunikasi kesan pertama merupakan
sesuatu yang penting untuk hubungan selanjutnya. Hal ini dimaksutkan, jika
kesan pertama buruk maka kerja sama tidak akan terwujut. Oleh karenanya
Cleopatra berusaha memberikan kesan pertama yang mampu memesonakan Mark Anthony
supaya keinginannya terwujut.
Contoh lain public relations
terjadi pada zaman Gilda[1] di
Eropa. Awal mulanya mereka berkumpul untuk membuat kelompok yang bertujuan
membatasi persaingan internal dan menolak persaingan eksternal dengan cara
meningkatkan produksi barang yang mereka jual dan memperluas pasar. Hal yang
mereka lakukan untuk memperluas pasar adalah dengan memberikan informasi
sebanyak-banyaknya mengenai produk mereka. Mereka menyampaikan kualitas produk
yang mereka tawarkan kepada publik. Dengan kata lain mereka memberikan
informasi keunggulan-keunggulan yang mampu memikat para pembeli. Itu merupakan
representasi salah satu praktik public relations dalam peranannya
sebagai komunikator (source). Mereka memberikan informasi
sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk mendapatkan pembeli sebanyak-banyakny
dan pastinya mendapatkan keuntungan yan sebesar-besarnya.
Beberapa contoh di atas merupakan contoh
dari praktik public relations yang dilakukan pada zaman dulu. Adapun
istilah public relations ini muncul dalam beberapa sumber, pertama kali
di Amerika Serikat. Thomas Jefferson-lah yang mengenalkan kepada dunia mengenai
public relations.
Jefferson menggunakan istilah tersebut
pertama kali dalam pesannya yang disampaikan pada kongres X pada tahun 1807.
Pada saat itu public relations masih dihubungkan dengan foreign
relations.
Pada tahun 1882, istilah public
relations digunakan dalam pidato sambutan hari sarjana di Yale Law School.
Sambutan yang berjudul “The Public Relations and Duties of The Legal
Profession”. Istilah ini juga tercantum dalam The Yearbook of Railway
Literature di tahun 1897, dimana penggunaannya berhubungan dengan American
Railway[2].
Kemudian Edward L. Bernays, seorang ahli public
relations, mengemukakan pada suatu wawancara bahwa dirinya berhak mendapat
julukan The Father of Public Relations, saat ia berkunjung di Inggris.
Ia mengklaim hal ini karena dia yang mampu memperkenalkan istilah public
relations dalam bukunya yang berjudul Crystallizing Public Opinion
yang terbit tahun 1923[3].
Akan tetapi sebagian besar menganggap
penemu public relations adalah Ivy Lee. Ini dikarenakan pada tahun 1921,
ia mulai dengan menerbitkan buletin dengan judul Public Relation di New
York. Sebelumnya Ivy Lee sudah dikenal karena jasa-jasanya yang diberikan pada
perusahaan kereta api, Pennysilvania Railroad. Di perusahaan tersebut Ivy Lee
menjabat sebagai executive assistant to the president. Dengan
pengangkatan Ivy Lee tersebut merupakan pertama kalinya di dunia bagi seorang
humas dengan tingkat policy making. Dengan masuknya Ivy Lee, perusahaan
ini mampu meraih keuntungan sangat besar. Karena hal itulah Ivy Lee dianggap
sebagai founding father of public relations oleh sebagian orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar